Tuesday, February 4, 2014

Balikpapan: 5 Alasan untuk Mencintai (dan Mengasihani) Kota ini

It's a gift, as I may say, to be born in this small city... (mungkin sekarang ia telah berubah menjadi salah satu kota besar yang berkembang pesat)

Kota Balikpapan
Sumber: Skycrapercity


Howdy, Balikpapan? It has been 10 years since the last time I left this city. Sebelumnya, saya lahir dan besar di sana, sampai akhirnya lulus dr SMP, saya memutuskan "hijrah" demi pendidikan yang lebih baik.

Should I say about this...?Mungkin ini adalah salah satu kelemahan kota ini, dan mungkin juga kota2 lainnya di Kalimantan...sebagai anak daerah, saya melihat dengan mata kepala saya sendiri betapa tertinggalnya pendidikan tinggi di kota ini dibanding di pulau Jawa...dan ketiadaan institusi pendidikan yg setara itulah yg akhirnya memaksa saya utk pindah ke Bandung. This is a sad reality...tapi semestinya pihak Diknas Balikpapan dan PemKot sudah menyadari, dan mulai mencari solusi utk meningkatkan kualitas pendidikan buat anak daerah.

However, despite of that, Balikpapan is just what most of Indonesian people really dream of...

1. Balikpapan is the real deal for multinational oil company n stuff! Klo soal kekayaan alamnya, KalTim jgn ditanya...Di Balikpapan, kamu bisa melihat para ekspat nyaris sama banyaknya sama di Ibukota. Kmu bisa temuin berbagai macam perusahaan asing (mostly oil n gas n service company) berseliweran bak cendawan di musim hujan. Balikpapan dari dulunya emg dikenal sebagai "kota Minyak", bukan karena di Balikpapan ada lapangan minyak sebenarnya, tapi segala pusat aktivitas perminyakan seperti pusat penyulingan Pertamina ada di kota ini. Ga heran taraf hidup di Balikpapan setinggi langit. Kota ini bener2 jual jasa, dibanjiri pendatang ribuan dari pulau Jawa, n ngasi standard kerja yg tinggi. Banyak yang senang, tapi banyak juga yang mengeluh. Contoh nyatanya: angka pengagguran yang bertambah dari tahun ke tahun (http://www.balikpapanpos.co.id/index.php?mib=berita.detail&id=97411).

Kilang Minyak di Balikpapan
Sumber: msudarmanfiles.wordpress.com
 2. Balikpapan is unarguably one of the cleanest cities in Indonesia. Well, you know why. Dengan 15 raihan Adipura sampai tahun 2013 lalu, saya cuma bisa geleng2. Dari zaman saya baru bisa merangkak, kota ini sudah membanggakan dari segi kebersihan kotanya. Saya masih ingat masa ketika walikota Balikpapan masih Tjutjup Soeparna, lalu Imdaad Hamid, dan akhirnya sekarang Rizal Effendi...Balikpapan sangat-sangat menjaga kredibilitasnya yg satu ini (catatan: dengan sangat-sangat ketat). Ketika Jakarta masi mimpi dengan Ciliwungnya yg mampet karena sampah, atau Bandung yang dijuluki "The City of Pigs" http://venusgotgonorrhea.wordpress.com/2014/01/16/bandung-the-city-of-pigs/, Balikpapan lebih dari 20 tahun yg lalu sudah memiliki komitmen utk menjadi yg terbersih dr yg terbersih.

Predikat kota terbersih ke-2 di Asean pada tahun 2011 katagori clean land juga diraih, membuat siapapun yg mengetahuinya berdecak kagum. Nyatanya, mungkin karena tinggal di Balikpapan inilah, saya jadi sadar betul pentingnya menjaga kebersihan. Sejak SMP saya berkomitmen tidak akan pernah buang sampah sembarangan lagi. Kebiasaan ini sy bawa ketika hijrah di Bandung...ga peduli betapa "apatis"nya lingkungan di sekitar saya soal kebersihan. Yang lbh membahagiakan, ketika saya tinggal di Seoul, ibukota Korea Selatan yg sudah sangat maju ini ternyata tidak lebih bersih dari kampung halaman saya. Apalagi ketika malam tiba, tumpukan sampah masih bisa terlihat di beberapa sisi jalan (walaupun tidak parah dan sampai dibiarkan menumpuk lama2 seperti yg biasa kita lihat di kota2 di Indonesia).

Waduk Manggar
Sumber: http://green.kompasiana.com


Is that the end? NO. Balikpapan pernah dua kali gagal meraih piala Adipura. 2008 dan 2011. Semestinya itu jadi bahan introspeksi yg benar2 dipikirkan.Dan sekarang, ancaman banjir makin jadi anggapan "biasa", padahal dulu tidak pernah begitu...Hati-hati, semua itu berawal dari seseuatu "yang dibiasakan".

3. Balikpapan is like from another planet. Semua tahu ibukota Kaltim bukan Balikpapan. Semua tahu Balikpapan hanyalah kota kecil di pinggiran Borneo. Tapi kota ini tidak pernah mengajarkan saya ttg kemacetan. Tidak pernah mengajarkan saya ttg kerusuhan. Hidup di Balikpapan seperti hidup di suatu wilayah yang damai, tertib, dan hebatnya, sangat menenangkan. Pusat kotanya kecil, ke mana-mana dekat, dan walaupun pusat hiburan terbatas di kota ini, saya bisa menghabiskan 14 tahun hidup saya tanpa harus merasa bosan. Ruang hijau terbukanya sangat diperhatikan, hutan kotanya dijaga.

Cuma saya agak khawatir dengan perkembangan terakhir yang saya dengar...dengan makin tumbuhnya bangunan2 tinggi dan maraknya industri properti di Balikpapan. Sampai kapan infrastruktur jalan yang ada (yang sangat terbatas) bisa menampung laju bertambahnya kendaraan? Macet sudah mulai terasa nampaknya...terutama di Jl. Ahmad Yani...apalagi di TelagaSari isu longsor makin jadi momok yang bisa jadi bumerang kapan saja. Pemkot semestinya harus lebih memutar otak untuk merencanakan tata ruang yang berkelanjutan...ga hanya bicara satu periode kepemimpinan saja, tapi 20 sampai 50 tahun ke depan. Saya agak terganggu dan merasa "sedikit" meradang ketika mendengar di Balikpapan di bekas Puskib akan dibangun sebuah Supermal oleh Pemprov Kaltim...Saya tahu itu adalah daerah rawan banjir, saya tahu itu lambat laun akan mengakibatkan kemacetan yang parah jika tidak segera ditindaklanjuti. Saya tahu warga Balikpapan termasuk DPRDnya sebenarnya menolak keras. Saya sedih, karena saya termasuk yang menyadari betapa efek sampingnya untuk jangka panjang sangat-sangat memprihatinkan.

 4. Balikpapan, kota yang sarat prestasi. Selain kebersihan, tata ruang dan ketertiban lalu lintasnya juga menjadi langganan penghargaan. Pada 2013 yang lalu saja, Balikpapan berhasil memboyong 4 penghargaan dari Menteri Lingkungan Hidup (http://balikpapanpos.co.id/index.php?mib=berita.detail&id=93751). Sayang beribu sayang, Balikpapan memang miris, sering menjadi anak tiri di KalTim sendiri. Akhir2 ini konflik antara Pemkot Balikpapan dan Pemprov KalTim makin marak saja. Mulai dari diputusnya anggaran cuma jadi 100 miliar, pembangunan Supermal yang penuh prokontra, sampai akhirnya wacana pengubahan nama bandara Sepinggan oleh Pak Gubernur Awang Faroek (http://www.beritasatu.com/nusantara/161088-warga-tolak-perubahan-nama-bandara-sepinggan.html).

Seumur2, saya baru mendengar adanya penolakan besar2an seperti ini: suatu hal yang di satu sisi menunjukkan betapa kompaknya warga kota Balikpapan...tapi di sisi lain menjadi masalah baru karena pihak Pemprov yang (menurut saya) berusaha memaksakan kehendaknya lewat hal2 yang (menurut saya) tidak urgen sama sekali. Apakah jika nama Bandara Sepinggan tidak diganti lantas Pemprov akan rugi triliunan rupiah dan bangkrut? Sampai sekarang saya masih bingung dan tidak habis pikir...bukan berarti itu bukan usulan yang baik, tetapi cara Pak Gubernur itu yang saya tidak suka. Jika rakyat memang menolak, ya sudahlah...Mengapa harus dipaksa dan memaksa? Masih banyak masalah lebih penting yang seharusnya menjadi perhatian bersama..seperti pendidikan, lapangan kerja, dsb dst...

5. The most important thing of all: Please appreciate the man behind the gun. Kunci sukses Balikpapan?entahlah. Saya bukan pakar perkotaan. Tapi saya tahu alasan utamanya adalah warga Balikpapan yang juga mencintai kota ini. Saya ga akan bilang 100% seluruh penduduknya sadar dan mau membuang sampah pada tempatnya misalnya..tapi gaung dari orang2 yg peduli ttg kebersihan itu jauh lbh terdengar di Balikpapan. Pemkotnya, warganya, dan media lokalnya, semuanya kompak untuk terus mempertahankan Adipura sampai kapanpun. Inilah yang membuat saya sangat-sangat mencintai kota saya.

"Beriman" bukan hanya motto. "Kubangun, kujaga, kubela" bukan hanya kata picisan di brosur dan koran2, tapi berakar di budaya masyarakatnya.

::Bagaimana menurut teman-teman?Apakah teman-teman pernah berkunjung ke Balikpapan?Bagaimana kesannya?Apakah teman-teman punya pendapat tentang tantangan Balikpapan ke depan?Jangan ragu buat kasi komentar ya :) Terima kasih!!




1 comment:

  1. Balikpapan macetnya bikin rem cepat blong...sering terjadi kasus dilindas truk.

    ReplyDelete